Burung Darat Si Belengong dan Tongki
BELENGONG Mungkin
asing bagi masyarakat Indonesia tetapi tidak asing buat masyrakat Pantura,
karena dengan mendengar nama belengong pasti ingat dengan sate belengong, kuliner asal
Brebes, konon kuliner ini sangat terkenal di antara pecinta kuliner nusantara, yang disajikan bersama lontong sayur, dengan ditaburi kerupuk emi sama bawang goreng yang ngelabed (Kental).
Belengong
termasuk jenis burung atau ungas
keluarga bebek. Ada yang unik dari ungas ini, ungas yang di budidayakan
masyarakat kalangan masyarakat pedesaan, dan tanpa sengaja dari hasil
perkawinan silang antara entog dan bebek, dan menghasilakan jenis baru. Dan dinamakan
Belengong.
Dari hasil
perkawinan Bebek dan entog ini, apabila menetas dengan jenis kelamin jantan dinamakan Belengong
sedangkan untuk yang betinanya di sebut tongki, ini nama daerah Brebes.
Jantan ini atau
belengong badanya lebih besar dan ukuranya dua kali lipat dari betinanya, dengan tubuh
yang besar makanya memiliki daging yang begitu besar dan menjadi ungas pedaging,
bulu tubuhnya kebanyakan berwarna hitam dan sedikit warna putih di bagian tubuh
dan sayapnya.
Sedangakn betinanya dikarenakan tubuhnya yang mungil kecil, lebih mirip burung belibis dapat terbang dengan mudah, sedangkan warna tubuhnya dominan warna coklat dan ada kalung pada lehernya berwarna
putih, tetapi itu tidak semua jenis tongki sama.
Belengong ini cenderung mandul, tidak bisa memberikan keturunan jenis antara belengong dan tongki, dengan persilangan antara entog dan itik ini
menghasilkan itik pedaging yang berkualitas. Dan inilah mengapa belengong
menjadi salah satu bahan baku untuk membuat sate belengong yang lezat.
Menu Makananya
dan Habitatnya
Di Indonesia unggas ini menyebar luas secara alami mulai dari India Asia Tenggara hingga Sumatra dan pulau Jawa. Salah satu habitat yang dia sukai adalah, daerah persawahan yang
banyak air. sungai atau daratan yang dekat dengan sumberairnya melimpah, karena belengong
ini suka sekalih dengan air, hampir setiap hari mandi.
Saat malam hari mereka biasanya
tidur di atas tanah. Di pedesaan di Brebes belengong jarang di kandang, pada siang hari dibiarkan bebas berkeliaran mencari makanannya sendiri. Dedak padi bekatul atau huut, rumput,
serangga, keong mas, bekicot, katak kecil , cacing, yuyu kecil, pucuk-pucuk daun, pohon
pisang, serta sisa makanan yang dimakan manusia nasi dan sebagainya.
Komentar
Posting Komentar