Rio-Rio Si Jalak Tunggir (Grosbeak Starling)

http://pagiberkico.blogspot.co.id/
Rio-Rio (Grosbeak Starling)

Pagi itu cuaca sangat cerah dan suasana yang sangat mendukung, untuk hunting si kicau, dimana akang sepedah pembawa kurung, burung yang beraneka jenis, burung hasil tangkapan, biasanya pagi-pagi sekali si akang sudah mangkal di pingir jalan Siliwangi, Baleendah. Di tempat itu menjadi sangat betah berlama-lama mengamati burung-burung yang ada di sanggakar, bermacam-macam jenisnya, harganyapun cukup terjangkau buat para pemula.

Bermacam burung yang di dagangkan, dan seringkali menggangu para pengendara yang lewat, menjadi rasa penasaran para pengendara pecinta burung, yang pada akhirnya kendaraan berhenti di pingir jalan, sehingga seringkali membuat kemacetan arus lalulintas.

Pagi itu berharap ada burung jenis baru yang bisa aku bawa pulang, untuk menjadi koleksi dan sahabat pengisi saat hari libur, dari rumah rasanya sangat bersemanggat kabarnya si akang akan membawa burung baru minggu ini, biasanya si akang mejual burung hasil tangkapan, ada juga hasil dari penangkaran, tetapi ada juga burung yang di dagangkan titipan orang.

Dari pengamatan yang saya lakukan dari sekin banyak burung, ada satu kurung, burung didalamnya cukup banyak, yaitu burung asal Sulawesi, burung Rio-Rio atau bahasa lain menyebutnya Burung Grosbeak Starling (Scissirostrum dubium) atau Jalak Tunggir-merah. Burung Asal Pulau Sulawesi, menjadi pengamatan yang mendetil, kayak yang serius mengamatinya. Di Bangka, Lembeh, Butung, dan Togian, Buton dan Banggai menjadi asalnya. Burung asli Indonesia, jandi penasaran untuk memilikinya. 

Mulailah bertransaksi tawar menawar dan pada akhirnya dapat harga yang cocok. Burung Rio dengan 65 Ribu perak saja, bisa aku bawa pulang, dan dengan harga segitu sama dengan harga burung Kerak kebo muda, yang pernak aku beli di si akang, saya sangat senang karena baru kali ini aku dapatkan, burung jenis baru yang aku punya, sedangkan suaranya kukup keras melengking lumayan.


http://pagiberkico.blogspot.co.id/
Rio-Rio (Grosbeak Starling)


Memiliki ukuran panjang tubuhnya 17-21 cm. dengan bulu-bulu seluruh tubungnya berwarna Abu kehitaman, ada bulu yang sangat khas antara bagian bawah tubuh diatas ekor, ada garis-garis bulu berwarna merah atau oranye, sedangkan paruh dan kakinya kuning terang.

Perawata burung yang tidak terlalu sulit, makananya juga tidak sulit didapatkan, buah, dan biji-bijian, Voer juga mau, cukup banyak dan tersedia di lingkungan kita.

Hutan subtropis atau daerah lahan basah, menjadi habitar alami burung Rio-rio, mereka adalah burung yang suka bersosial, Burung ramah memiliki kawanan yang cukup besar dan berkelompok, yang jumlahnya puluhan hingga ratusan ekor, dengan suara yang bising, dan suka bersarang pada pohon-pohon yang sudah mati, dengan paruhnya yang besar melubangi selurung kayu, dan salahsatu lubang untuk tinggal dan bertelur, betina neninggalkan telurnya hanya 2 butir, sebagai dasar sarang rumput dan daun kering. 

Selama 13-14 hari telur burung itu menetas, dan mereka berdua bergantian yang mengerami telurnya, setelah menetas burung kecil di dalam asuhan kedua induknya, selama 21-23 hari mereka membesarkan anaknya hingga dewasa. 

Semoga sahabat pagi berkicau juga mencoba memelihara burung Rio rio ini atau Burung Tunggir merah. Selamat mencoba.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Wisata Burung Bandung Selatan

Burung Cungcuing Mistis (Cacomantis merulinus)

Titimplikku Ngiriwik (Mirafra javanica)