Birding Bandung woodpecker (Dendrocopos maculatus)
WOODPECECKER BURUNG PELATUK. Siapa yang tidak kenal sama burung pelatuk, semua orang tahu
burung yang selalu melubangi pohon, dan flem kartunya sering tayang di TV, dia bersarang di lubang pohon yang sudah rapuh, burung pelatuk ini
sekarang jarang kita jumpai, tapi kali ini keberuntunganku sangat bagus,
sehingga tidak butuh waktu lama aku menemukanya.
Seperti biasanya, kali ini aku berangkat birding sore hari,
setelah solat lohor, saya pun berangkat mencoba keberuntungan, iseng berjalan menelusuri pingiran Kompleks
dimana kami tinggal, kebetulan ada hutan kecil, bukan hutan mungkin, kebun jati
tapi sangat rapat, seolah seperti hutan, kebun serta sungai besar Citarum.
Lihat juga Video dan Suara Burung Pelatuk (woodpecker)
Lihat juga Video dan Suara Burung Pelatuk (woodpecker)
Walau pembuka bidikanku adalah burung cinenen atau prenjak,
sedang sibuk melompat diantara dahan dan ranting pohon selong, yang berdekatan
dengan pohon sukun yang cukup tua kelihatannya, pada bagian atas terdapat dahan
kering. Saat asyik memperhatikan burung prenjak, mata ini tidak sengaja melihat
si burung pelatuk hingap di dahan pohon sukun, terlihat sibuk mematuk seakan
mencari serangga atau ulat yang berada di dahan-dahan sukun.
Kameraku beralih keburung langka itu, mendekat
mengendap-endap untuk mendekat dan mendapatkan gambar yang cukup jelas, saat itu
si pelatuk sendiri, sampai beberapa lama, burung pelatuk pergi, akupun mulai
beralih, kebayang senagnya, dalam satu tempat ada beberapa jenis burung, dari prenjak,
pipit, tekukur, dan Kingfisher (burung rajaudang) dan burung pelatuk. Kingfisher ...? kenapa ada disini! mungkin jawabanya harusku cari lain waktu.
Kali ini burung Woodpecker yang menjadi buruan utamaku walau
sirajaudang sering menganggu, terbang melintas, tetapi aku tidak hiraukan, sekian
lama terus mencari ternyata ada sepasang burung pelatuk ini, seakan sedang
memadu kasih, terbang kesanah kemari dan saya pun sangat sulit untuk mengambil
gambarnya, dengan lensa tele yang terbatas.
Burung Pelatuk (woodpecker) |
Habitat:
Burung ini tidak hanya di daerah Hutan dataran rendah saja, tetapi hutan pegunungan dan hutan, dan pingiran sungai serta perkebunan pingiran
desa, yang ditumbuhi pohon lebat, serta pohon jati.
Konon Endemik ini umum burung Pelatuk Filipina yang terkecil di Dunia, ternyata di Bandung juga
ada burung ini. Dan saya temukan merayap di sisi cabang pohon rapuh, terkadang berpasangan, dan sendiri.
Panjang tubuh Si Burung Pelatuk.
Antara 13-14 cm. panjang tubuhnya. Burung Jantan memiliki dahi coklat gelap saat berkerut, putih dan hitam di sisi kepala, dari depan samapai belakang
mata, blorok kehitaman pada pungung dan pada dada warna kusam.
Suaranya Sedikit
tergagap gagap, "pilt-pilt-pilt-pilt-pilt", cepat dan keras. Menu
makannya serangga, kebanyakan semut, serta belatung dan larva. Berkicau berpasangan, musim kawin antara bulan
Februari hingga Agustus.
Salam Pagi Berkicau berharap biarkan burung ini hidup di
habitatnya, berkembangbiak dengan alam. Januari 2018 ditemukan di Bandung Selatan.
Komentar
Posting Komentar