Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2016

Si Blekok di Bandung (Ardeola speciosa)

Gambar
Musim hujan jalanan menuju kompleks menjadi becek, wajar pengembang membuat jalan asal jadi dengan ketebalan aspal tipis, seandainya kena air hujan lari bersama pasir yang menempel. Rumahku terletak di tenggah sawah, kompleks yang di bangun dari subsidi pemerintah, bangunannya lumayan walau temboknya kayak tempe keripik, kurang semen. Setiap berangkat kerja harus pagi sekali, kalo tidak ingin terjebak macet, jalan yang dilalui menuju jalan raya rusak dan becek karena musim hujan yang cukup lama sehingga jalan rusak parah, aku menjadi terbiasa setiap hari melalui jalan itu. Diperjalanan sawah dan ladang menjadi pemandanggan yang saya nikmati setiap pagi, udara segar masih aku bisa nikmati sebelum masuk kota Bandung , yang polusinya bikin sesek napas, gunung menghijau semakin indah panorama pagi itu, terlihat petani sibuk di sawah, karena masa panen telah usai, dan sehingga petani ramai-ramai membajak sawah untuk di tanami padi lagi. Karena saat itu suasana pagi cukup cerah, hu

Cara Mancing Kepiting dari Kisah Masa Kecil

Gambar
Masa kecilku sunguh sangat indah, masa dimana tumbuh kembang anak yang normal, aku tak pernah diam, disuatu keadaan bergerak dan bergerak, dahulu orang tuaku adalah seorang supir tengki minyak tanah dan solar di daerah Jalan Tandes, Surabaya. bekerja tak pernah kenal waktu semasa mudanya bekerja dan bekerja, sehingga tidak pernah punya waktu luang untukku, seringkali beliau tidak pulang kala tugas luar kota, kami bermain dan bermain setelah pulang sekolah, adikku masih kecil sedangkan kakakku membantu mamah jualan, dan kebetulan rumah konterakanku dekat sekali dengan tambak saat itu, hari-hariku habis bermain dan berenang di muara sampai menjadi kebiasan, tidak terpikirkan pada saat itu bahwa muara sungai adalah tempat buaya dan biawak, karena masih anak-anak yang penting puas bermain. Usiaku dulu entah berapa yang pasti aku kelas 3 SD. daerah Greges Barat. Surabaya, sahabatku bernama Hendar , Bapaknya juga supir Truk pembawa kayu dari tanjung perak, Kehidupanya tidak begitu jelas

Burung Butuh Hotel Saat Lebaran

Gambar
Ramadhan telah tiba, bulan yang penuh berkah karena sudah menjadi biasa para pemilik dan pecinta burung mulai bimbang, apalagi yang dipastikan lebaran ini rencana mudik ke kampung halaman, dan yang pasti si kicau ditinggal di rumah tidak mungkin ikut mudik, Burung kesayangan tentunya menjadi pemikiran yang khusus untuk dapat mempertahankannya, betapa tidak, selama berbulan-bulan bersama kita, tetapi dengan datangnya musim mudik kekhawatiran akan kelangsungan hidup burung saat ditinggal mudik, menjadi bahan pertimbangan yang besar. Ramadan Pagi Berkicau Pada akhirnya burung kesayangan harus dititipkan atau di jual. Musim mudik menjadi santapan empuk bagi pecinta burung yang tidak kemana-mana, untuk mengoleksi hasil dari para pemudik yang menjual burung kesayangannya, burung-burung piaraan kala lebaran tiba. Bagi orang yang tidak pulang atau memang pribumi, mereka pastinya tidak mudik atau pergi jauh, terlebih libur lebaran berkumpul bersam keluarga dirumah. Pagi berkicau s

Burung Mistis Penghuni Lawu

Gambar
Jalak Gading Penghuni Lawu Jalak Gading, Jalak Lawu, atau  Anis Gading dengan nama latinnya ( Turdus Poliocephalus Stresemanni Bartels) . hampir terlupakan burung ini konon menjadi cerita yang menarik, menjadi mitos yang menyebar keseluruh masyarakat jawa tengah, terutama Solo yang masyarakatnya konon menyandang predikat dengan bahasa Kromo ingilnya yang halus, sedangkan disebagian daerah tersebut yang berada di sekitar gunung lawu ada cerita tentang sikicau yang dilindungi oleh adat masyarakat lereng gunung lawu, dikarenakan keunikan dan cerita yang melegenda yaitu burung Anis Gading ini. Awal dari kisah mengenal burung Jalak Gading . Kita dari Bandung bersama beberapa teman kampus mengajak untuk berlibur panjang semester, tujuan kita ke Solo tempat tinggal teman kita, Berangkat dari setasiun kiara condong malam, sore kami sudah berada di setasiun, sambil menunggu di setasiun memperhatikan lokomotof maju mundur dan parkir untuk membawa kami menuju Solo. Perjalanan jauh ya