Cara Mancing Kepiting dari Kisah Masa Kecil

Masa kecilku sunguh sangat indah, masa dimana tumbuh kembang anak yang normal, aku tak pernah diam, disuatu keadaan bergerak dan bergerak, dahulu orang tuaku adalah seorang supir tengki minyak tanah dan solar di daerah Jalan Tandes, Surabaya. bekerja tak pernah kenal waktu semasa mudanya bekerja dan bekerja, sehingga tidak pernah punya waktu luang untukku, seringkali beliau tidak pulang kala tugas luar kota, kami bermain dan bermain setelah pulang sekolah, adikku masih kecil sedangkan kakakku membantu mamah jualan, dan kebetulan rumah konterakanku dekat sekali dengan tambak saat itu, hari-hariku habis bermain dan berenang di muara sampai menjadi kebiasan, tidak terpikirkan pada saat itu bahwa muara sungai adalah tempat buaya dan biawak, karena masih anak-anak yang penting puas bermain.

Usiaku dulu entah berapa yang pasti aku kelas 3 SD. daerah Greges Barat. Surabaya, sahabatku bernama Hendar, Bapaknya juga supir Truk pembawa kayu dari tanjung perak, Kehidupanya tidak begitu jelas, selama 2 tahun kami bermain bersama, walau pada akhirnya kami berpisah karena kami sekeluarga harus kembali ke Brebes, begitulah kisah ku di masa kecil bersama keluargaku menjadi penghuni kontrakan, yang senantiasa berpindah dari satu kontrakan ke kontrakan lain.

Yang menjadi memori yang tidak terlupakan ialah disaat kami menikmati masa-masa kecil tumbuh dengan kebahagian bermain bersama sahabat, hingga saat ini aku merindukan masa-masa dulu bermain di tambak, saat itu hingga sore hari di pingir laut diantara hutan bakau dengan angin yang besar, dari kejauhan sambil melihat hilir mudik kapal tongkang yang berlabu di Pelabuahan Tanjung Perak, hingga senja meredup barulah kami pulang, dan itu menjadi sering kami lakukan. 

Setiap libur tiba menjadi waktu yang sangat membahagikan bagi ku, ada salah satu kegiatan yang masih aku ingat betul saat itu mancing kepiting di tambak, jadi begini, pada awalnya pagi-pagi sekali aku mencari udang, kala pagi udang banyak di pingir tambak yang berpasir, udang kalo pagi diam disisi tambak dan yang terlihat hanya antenanya tubuhnya terkubur dalam pasir tanah dan banyak sekali, sedangkan cara menangkapnya kupengang antenanya diam-diam agar tidak loncat ke tenggah tambak, setelah dapat udang yang cukup, udang tadi untuk umpan belut, ngurek istilahnya orang sunda dan itu dilakukan agar kami mendapatkan belut, setelah dapat belut, aku potong-potong menjadi beberapa bagian, dan belut yang sudah dipotong-potong tadi untuk umpan mancing kepiting, Huuu ... proses yang lumayan. Pancing yang sudah saya bikin bahan-bahanya juga mudah didapat seperti yang saya akan jelaskan.

Bahan-bahan membuat Pancing Kepiting.
  1. Jotan dari bilahan bambu dan panjangnya kira-kira 120 cm. 
  2. Sedangkan kenur dari tambang kecil besarnya sebesar benang kasur, cukup besar panjangnya kurang lebih 3 m. 
  3. Tidak mengunakan kail, tetapi dengan bilahan bambu, panjangnya 3 cm, sedangkan pemberatnya mengunakan kulit kerang 2-3 buah kulit kerang.
  4. Siapkan umpan belut yang dipotong-potong 5 cm. Alternatif lain umpan dapat mengunakan yuyu yang suka merayap dipohon, buang kaki dan capitnya. Untuk mendapatkanya gunakan kayu yang ujungnya diberi tali jerat, arahkan jeratan ke capit berlahan.
  5. Jaring untuk menangkap kepiting.
  6. dan beberarapa tali, bisa mengunakan akar tumbuhan rambat di dekat rawa biasanya banyak, tali taszan istilah ku atau kalo pinggin mudah pake tali rapia, gunanya untuk mengikat kepiting hasil tangkapan.

http://pagiberkico.blogspot.co.id/
Gambar Bahan-bahan membuat pancing kepiting

Cara memancingnya sangat mudah, pancing yang sudah di buat harus banyak, 10-15 joran, agar hasilnya juga banyak, pertama yang musti kita lakukan menyebar pancing di beberapa lokasi tambak, setelah sudah di tancapkan kuat, barulah kita menunggu beberapa saat agar pancing tadi yang sudah kita taro dimakan kepiting, tunggu sekitar 20 menit kurang lebih, sambil menikmati angin laut yang semilir dibawah pohon bakau.

Setelah cukup waktu menunggu baru kita berkeliling barangkali umpannya dimakan, tarikan kepiting terlihat kenurnya manteng dan keluar buih dari dalam air, angkat perlahan joranya dengan tangan kiri, sedangkan tangan kanan memegang jaring, sambi menarik joran keatas, sedangakan jaring kebawah berlahan agar tidak mengkagetkan kepiting yang ikut terangkat memakan umpan, sedangakan jaring pas dibawah kepiting, set ... dapat deh.


http://pagiberkico.blogspot.co.id/
Teknik Memancing Kepiting

Setelah dapat dan diangkat kedarat langsung diikat dengan mengunakan tali yang sudah di siapkan, cara menalikannya juga harus hati-hati agar tangan kita tidak dicapit, kalo terkena capitanya sungguh sangat menyakitkan, saya pernah kecapit ampe nangis saat itu sendirian jadi tidak malu, kepitingnya kecil-kecil jadi mudah untuk ditaklukan, untuk menjinakan tekan cangkangnya dari belakang sampai kepiting diam, pegang dari belakang ibu jari dan jari telunjuk menekan capitnya dan ikat kaki paling bawah dulu, lalu silang ikat kearah capit terus hingga kepiting tidak meronta, setelah itu gantung deh sambil jalan memeriksa joran selanjutnya.

Pulang sore hari membawa hasil, mamahku tidak jadi marah karena aku membawa menu makan malam dengan kepiting rebus mamaku pintermasak ... yummy, makan malam bersama, di kontarakan bersama keluarga. Itulah masa kecil yang takmudah untuk aku lupakan.

Terkadang bermain sendiri di tambak, karena teman-temanku sering kena marah andai sering main di tambak, dengan alasan takut tengelam, tetapi aku tidak, entah kenapa aku tidak ingat, mungkin aku adalah anak yang bandel saat itu, mamaku tidak tahu apa yang dilakaukan aku saat pulang sekolah, dan waktu-waktu aku bermain diluar.

Sampai saat ini ingin rasanya, ku ulang kembali masa-masa bersama sahabat kecilku, dari pagi berangkat sekolah kami bersama, pulang pun sama dan sampai bermain bersama, hingga saat ini wajah kecilnya tidak terlupakan di dalam kelopak mataku, ingin rasanya bertemu, tetapi entah sekarang aku pun sudah mulai tua rasanya.

Saat-saat yang sangat memilukan saat itu ialah perpisahan, dimana Bapakku kesekolah, saat itu aku lagi belajar, aku kaget bapakku datang ke kelasku dan bicara dengan wali kelasku, aku melihat dengan penuh penasaran karena sebelumnya tidak adanya komunikasi denganku kalo kami harus pindah dan pulang ke kampung, saat itu juga aku dipangil Ibu guru dan bapak berdiri didepan menghadap teman-temanku, aku berdiri bersama bapak dan disitulah air mataku pecah walau aku malu tetapi entah kenapa kesedihan itu tidak bisa aku tahan, setelah bapaku menjelaskan maksud dari kepindahanku, kami berdua keluar ruangan dengan perasaan sedih.

3 tahun kulalaui sudah, pulang ke kampung dan harus membuka lembaran baru bersama sekolah baru, teman baru dan lingkungan baru. semua kisah itu takan pernah terlupakan, mungkin tidak semua anak akan melupakan masa-masa perpisahan.


Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Wisata Burung Bandung Selatan

MURAI IRIAN (Black Racket-tailed Treepies)

Burung Asli Indonesia (Macrocephalon maleo)